DISC dalam HRIS

Meningkatkan Keterlibatan Karyawan dengan DISC dalam HRIS

Keterlibatan karyawan telah menjadi salah satu fokus utama bagi banyak organisasi modern. Dalam dunia kerja yang terus berkembang, perusahaan semakin menyadari bahwa keterlibatan karyawan yang tinggi tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan harmonis. Salah satu pendekatan yang semakin populer untuk memahami kebutuhan dan motivasi karyawan adalah melalui penggunaan alat analisis perilaku seperti DISC dalam HRIS.

Ketika digabungkan dengan sistem informasi sumber daya manusia (HRIS), wawasan dari DISC dapat membantu merancang strategi keterlibatan karyawan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Apa Itu DISC dan Mengapa Penting?

DISC adalah model penilaian perilaku yang membantu mengidentifikasi gaya komunikasi, preferensi kerja, dan motivasi seseorang. DISC membagi perilaku manusia ke dalam empat kategori utama: Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Conscientiousness (C). Setiap kategori mencerminkan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, merespons tantangan, serta memproses informasi.

Tipe Dominance (D) cenderung berorientasi pada hasil dan berani mengambil keputusan. Mereka biasanya memimpin dengan percaya diri dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara cepat. Dalam konteks pekerjaan, individu dengan tipe D sering menjadi pemimpin alami yang mampu mendorong tim untuk mencapai target.

Tipe Influence (I) dikenal karena kemampuan komunikasi yang baik dan keterampilan memotivasi orang lain. Mereka ramah, sosial, dan mampu membangun hubungan yang kuat. Dalam lingkungan kerja, individu tipe I sering menjadi penghubung dalam tim dan menciptakan suasana kerja yang positif.

Tipe Steadiness (S) adalah individu yang stabil, sabar, dan sangat menghargai hubungan. Mereka menjadi pendengar yang baik dan berusaha menjaga harmoni dalam kelompok. Karyawan dengan tipe S memberikan dukungan kepada rekan-rekannya dan membantu menjaga keseimbangan dalam tim.

Tipe Conscientiousness (C) sangat teliti, terorganisir, dan fokus pada kualitas. Mereka cenderung memperhatikan detail dan mengikuti aturan dengan ketat. Dalam pekerjaan, tipe C menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi dan dapat diandalkan untuk tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Dalam konteks manajemen sumber daya manusia, wawasan ini sangat berguna untuk memahami dinamika tim, meningkatkan komunikasi, dan menciptakan strategi pengelolaan tenaga kerja yang lebih personal. Ketika diterapkan, data dari DISC dalam HRIS dapat diintegrasikan untuk memberikan panduan berbasis data kepada manajer dan tim HR dalam meningkatkan keterlibatan karyawan.

Mengapa Keterlibatan Karyawan Penting?

Keterlibatan karyawan adalah ukuran seberapa besar seorang karyawan merasa terhubung secara emosional dengan pekerjaannya, timnya, dan organisasinya. Karyawan yang terlibat cenderung lebih produktif, inovatif, dan loyal terhadap perusahaan. Sebaliknya, kurangnya keterlibatan dapat menyebabkan tingkat turnover yang tinggi, produktivitas menurun, dan bahkan konflik internal.

Menciptakan keterlibatan karyawan bukanlah tugas yang sederhana. Setiap individu memiliki kebutuhan dan motivasi yang berbeda-beda. Di sinilah peran DISC menjadi sangat penting. Dengan memahami profil perilaku setiap karyawan melalui DISC dalam HRIS, perusahaan dapat merancang pendekatan yang lebih personal untuk memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan keterlibatan mereka di tempat kerja.

Strategi Keterlibatan Karyawan dengan DISC dalam HRIS

1. Komunikasi Transparan Berdasarkan Profil DISC

Komunikasi adalah fondasi dari keterlibatan karyawan. Namun, cara komunikasi yang efektif dapat berbeda tergantung pada gaya perilaku individu. Misalnya, karyawan dengan profil Dominance (D) cenderung menghargai komunikasi langsung dan fokus pada hasil, sementara mereka dengan profil Steadiness (S) lebih menyukai pendekatan yang suportif dan kolaboratif.

Dengan menggunakan data dari DISC dalam HRIS, manajer dapat menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan kebutuhan masing-masing anggota tim. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis. Misalnya, ketika berkomunikasi dengan karyawan bertipe D, manajer dapat langsung ke pokok permasalahan dan fokus pada hasil yang ingin dicapai. Sebaliknya, saat berbicara dengan karyawan bertipe S, pendekatan yang lebih personal dan penuh perhatian akan lebih efektif.

2. Pengembangan Profesional yang Dipersonalisasi

Salah satu faktor utama dalam keterlibatan karyawan adalah peluang untuk berkembang secara profesional. DISC dapat membantu mengidentifikasi area kekuatan dan peluang pengembangan bagi setiap individu. Sebagai contoh, karyawan dengan profil Influence (I) mungkin unggul dalam peran yang membutuhkan interaksi sosial tinggi seperti pemasaran atau hubungan pelanggan.

HRIS dapat digunakan untuk melacak program pelatihan atau mentoring berdasarkan profil DISC ini. Dengan memberikan pelatihan yang relevan dan sesuai kebutuhan individu, perusahaan dapat membantu karyawan merasa dihargai sekaligus meningkatkan kompetensi mereka. Sistem HRIS modern memungkinkan pembuatan jalur pengembangan yang dipersonalisasi berdasarkan kekuatan dan area pengembangan yang diidentifikasi melalui penilaian DISC.

3. Manajemen Tim Hybrid dengan Pendekatan DISC

Dalam era kerja hybrid saat ini, mengelola tim yang terdiri dari anggota remote dan in-office bisa menjadi tantangan tersendiri. DISC menawarkan wawasan tentang bagaimana setiap individu bekerja paling efektif dalam situasi tertentu. Misalnya, seseorang dengan profil Conscientiousness (C) mungkin lebih nyaman bekerja secara mandiri dengan arahan yang jelas, sementara mereka dengan profil Influence (I) mungkin membutuhkan interaksi sosial rutin untuk tetap termotivasi.

HRIS dapat digunakan untuk memantau dinamika tim hybrid ini dan memastikan bahwa setiap anggota mendapatkan dukungan sesuai kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja hybrid yang inklusif dan produktif. Fitur-fitur seperti check-in virtual dan alat kolaborasi dalam HRIS dapat disesuaikan dengan preferensi komunikasi setiap tipe DISC untuk memaksimalkan efektivitas tim hybrid.

4. Meningkatkan Hubungan Manajer-Karyawan

Hubungan antara manajer dan karyawan memiliki dampak besar pada tingkat keterlibatan seseorang di tempat kerja. Dengan memahami profil DISC dari anggota timnya, seorang manajer dapat menyesuaikan pendekatannya untuk membangun hubungan yang lebih baik. Misalnya, seorang manajer dapat memberikan umpan balik secara langsung kepada karyawan dengan profil Dominance (D) atau menggunakan pendekatan empati kepada mereka dengan profil Steadiness (S).

HRIS dapat membantu mendokumentasikan interaksi ini sehingga manajer memiliki panduan untuk terus meningkatkan hubungan mereka dengan anggota tim. Sistem dapat mengingatkan manajer tentang gaya umpan balik yang paling sesuai untuk masing-masing anggota tim berdasarkan profil DISC mereka, sehingga komunikasi menjadi lebih efektif dan bermakna.

5. Rekrutmen dan Onboarding Berbasis Data

DISC juga sangat berguna dalam proses rekrutmen dan onboarding. Dengan memahami gaya perilaku kandidat melalui penilaian DISC sebelum mereka bergabung dengan perusahaan, HR dapat memastikan bahwa mereka cocok dengan budaya organisasi maupun tim tempat mereka akan bekerja.

Selama proses onboarding, wawasan dari DISC dapat digunakan untuk merancang program orientasi yang sesuai dengan kebutuhan individu tersebut. Hal ini tidak hanya membantu karyawan baru merasa diterima tetapi juga mempercepat adaptasi mereka ke lingkungan kerja baru. HRIS dengan integrasi DISC dapat mengotomatisasi beberapa aspek proses onboarding, seperti menyesuaikan materi orientasi, menugaskan mentor yang cocok secara kepribadian, dan mengatur jadwal pelatihan yang sesuai dengan gaya belajar karyawan baru.

Menciptakan Umpan Balik yang Seimbang dengan DISC

Umpan balik yang konstruktif dan tepat waktu sangat penting untuk pengembangan karyawan. Dengan memahami profil DISC setiap karyawan, manajer dapat menyesuaikan cara mereka memberikan umpan balik agar lebih efektif dan diterima dengan baik.

Untuk karyawan dengan profil Dominance (D), umpan balik langsung dan berorientasi hasil akan lebih dihargai. Mereka ingin tahu apa yang berjalan dengan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana hal itu mempengaruhi hasil kerja mereka. Sebaliknya, untuk karyawan dengan profil Steadiness (S), pendekatan yang lebih lembut dan suportif akan lebih efektif. Mereka mungkin membutuhkan pengakuan atas kerja keras mereka sebelum mendiskusikan area untuk perbaikan.

HRIS dapat membantu mengelola proses umpan balik ini dengan menyimpan catatan interaksi sebelumnya, menyediakan template umpan balik yang disesuaikan dengan profil DISC, dan menjadwalkan sesi umpan balik reguler. Dengan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan tipe DISC masing-masing individu, manajer dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan karyawan selama proses umpan balik.

Membangun Nilai Organisasi Melalui DISC

Profil DISC tidak hanya berguna untuk meningkatkan keterlibatan individu tetapi juga dapat membantu membentuk nilai-nilai organisasi secara keseluruhan. Dengan memahami distribusi tipe kepribadian dalam organisasi, perusahaan dapat merancang inisiatif budaya yang lebih inklusif dan relevan bagi semua karyawan.

Misalnya, jika organisasi memiliki banyak karyawan dengan profil Conscientiousness (C), nilai-nilai seperti kualitas, ketelitian, dan proses yang terstandarisasi mungkin akan lebih diterima dengan baik. Di sisi lain, jika banyak karyawan dengan profil Influence (I), nilai-nilai seperti kreativitas, kolaborasi, dan pengakuan mungkin akan lebih resonan.

HRIS dapat membantu mengelola dan mengkomunikasikan nilai-nilai ini melalui portal karyawan, program pengakuan, dan inisiatif budaya lainnya. Dengan menyesuaikan komunikasi nilai organisasi dengan preferensi mayoritas karyawan, perusahaan dapat meningkatkan penerimaan dan internalisasi nilai-nilai tersebut.

Mengotomatisasi DISC dalam HRIS untuk Produktivitas Tim

Integrasi DISC dalam HRIS dapat meningkatkan produktivitas tim secara signifikan. Dengan mengotomatisasi beberapa proses HR berdasarkan profil DISC karyawan, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya sambil tetap memberikan pengalaman yang personal.

Sebagai contoh, sistem dapat secara otomatis menyarankan komposisi tim proyek berdasarkan keseimbangan tipe DISC untuk memaksimalkan efektivitas tim. Sistem juga dapat mengidentifikasi potensi konflik berdasarkan perbedaan gaya komunikasi dan memberikan saran untuk mengatasi perbedaan tersebut.

Proses onboarding juga dapat dipersonalisasi secara otomatis berdasarkan profil DISC karyawan baru. Misalnya, karyawan dengan profil Influence (I) mungkin akan mendapatkan pengalaman onboarding yang lebih sosial dengan kesempatan untuk membangun jaringan, sementara karyawan dengan profil Conscientiousness (C) mungkin akan mendapatkan informasi terperinci tentang proses dan prosedur perusahaan.

Integrasi DISC Dalam HRIS

Untuk memaksimalkan manfaat dari DISC dalam strategi keterlibatan karyawan, penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan data DISC dalam HRIS mereka. Dengan cara ini, semua informasi terkait perilaku karyawan dapat diakses secara mudah oleh manajer atau tim HR kapan saja diperlukan.

HRIS juga memungkinkan analisis data secara real-time sehingga perusahaan dapat memantau efektivitas strategi keterlibatan mereka dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Selain itu, integrasi ini membantu menciptakan pendekatan berbasis data yang lebih akurat dibandingkan hanya mengandalkan intuisi atau asumsi.

Proses implementasi integrasi DISC dalam HRIS biasanya melibatkan beberapa tahap, mulai dari penilaian awal untuk semua karyawan, pelatihan bagi manajer tentang cara menginterpretasikan hasil, hingga penyelarasan sistem untuk menggunakan data tersebut dalam berbagai fungsi HR. Meskipun investasi awal mungkin substansial, manfaat jangka panjang dari keterlibatan karyawan yang lebih tinggi dan produktivitas yang meningkat seringkali jauh melebihi biaya implementasi.

Kesimpulan

Menggabungkan wawasan dari DISC dalam HRIS membuka peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan karyawannya secara signifikan. Dengan memahami kebutuhan unik setiap individu melalui profil perilaku mereka, organisasi dapat menciptakan strategi komunikasi, pengembangan profesional, hingga manajemen tim yang lebih personal dan efektif1.

Dari komunikasi yang lebih baik hingga umpan balik yang lebih konstruktif, dari rekrutmen yang tepat sasaran hingga pengembangan profesional yang dipersonalisasi, kombinasi DISC dalam HRIS memberikan alat yang kuat bagi departemen HR untuk menciptakan pengalaman karyawan yang lebih memuaskan dan produktif.

Pada akhirnya, keterlibatan karyawan bukan hanya tentang membuat mereka tetap produktif tetapi juga memastikan bahwa mereka merasa dihargai sebagai bagian penting dari organisasi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti HRIS bersama alat analisis seperti DISC, perusahaan bisa mencapai tujuan tersebut sekaligus membangun budaya kerja yang positif dan berkelanjutan.

Dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan beragam, pendekatan one-size-fits-all tidak lagi efektif. Melalui integrasi DISC dalam HRIS, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang dipersonalisasi bagi setiap karyawan, memaksimalkan potensi mereka, dan pada akhirnya menciptakan organisasi yang lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

forwardHR merupakan software terintegrasi yang dirancang khusus oleh BSC secara fleksibel untuk memenuhi kebutuhan HR di setiap perusahaan.

Jika Anda ingin mendiskusikan kebutuhan software HRIS di perusahaan Anda, BSC dapat membantu Anda. Hubungi kami melalui form dibawah dan jelaskan kebutuhan Anda saat ini. Kami siap membantu.

Contact BSC

Interested?

Get in touch with us today and find out how we can help you make significant improvement.